Sektor Tanaman Hias membuka Peluang Usaha Baru Di Bali
Sektor Tanaman Hias membuka Peluang Usaha Baru Di Bali |
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertania, Fadjry Djufry berkata untuk memastikan keberhasilan petani, petani bunga butuh dikawal.
“Sehingga produksi maksimal dengan anggaran minimum, tugas Balitbangtan melewati Balithi dan BPTP untuk mengawal ini” ucap Fadjry, dalam keterangan tertulis Balitbangtan, Rabu (24/6/2020).
Kelompok Tani Hidayah Bali adalah salah satu binaan yg semenjak 2010 lalu telah menerapkan inovasi tanaman hias dalam kegiatan perjuangan pertaniannya.
Beralamat di desa Candikuning kecamatan Baturiti Tabanan Bali, Kelompok Tani Hidayah Bali mulai membudidayakan tanaman hias komoditas anthurium, krisan dan gerbera.
Pengembangan dilakukan melewati bimbingan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan yakni Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali.
Hadiman Marzuki, petani tanaman hias di Baturiti, ketua kelompok tani Hidayah Bali, berkata keberadaan Balitbangtan dimulai pada 2010 dengan bimbingan teknis (Bimtek) dan gelar teknologi.
“Kegiatan tersebut dikemas dalam agenda Field Day Inovasi Tanaman Hias (FDITH) kerjasama Balitbangtan dengan pemerintah kabupaten Tabanan di desa Candikuning,” terang Hadiman.
Lebih lanjut, Hadiman mengatakan, akhir 2019 lalu terbentuk beberapa perjuangan tani baru yg bergerak di bidang tanaman hias salah satunya The Sun Farm Bali.
“Dibentuk oleh petani belia Bali I Wayan Sunadi, perjuangan tani ini tengah membuatkan daerah agrowisata di Candikuning. Varietas yg dibudidayakan 90 persen benih produk Balitbangtan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balithi Dr. Rudy Soehendi berkata Candikuning tergolong pusat tanaman hias yg pembinaannya telah dilakukan Balitbangtan melewati UPT Balithi berkolaborasi dengan BPTP Bali.
Balitbangtan, jelasnya, beberapa kali mengadakan bimbingan teknis dan gelar inovasi teknologi tanaman hias yg dikemas dalam agenda Filed Day Inovasi Tanaman Hias dilakukan di Candikuning.
Kegiatan tersebut berfungsi supaya masyarakat bisa lebih mengetahui dengan cara eksklusif inovasi yg telah dihasilkan Balitbangtan terutama yg terkait tanaman hias.
Kepala BPTP Bali Dr. I Made Ray Yasa berkata bahwa BPTP selaku unit pelaksana teknis Balitbangtan rutin siap menolong pengembangan inovasi yg akan terjadi Balitbangtan di Bali.
Khusus untuk petani di Baturiti, dalam waktu dekat ini, tambah Ray, akan dilaksanakan MOU antara P4S Hidayah Bali yg dipimpin oleh Hadiman Marzuki dengan BPTP Bali, untuk akselerasi hilirisasi inovasi yg akan terjadi Balitbangtan.
Ray mengatakan, Bali dikenal sebagai pusat pariwisata jadi terdapat kesempatan yg sangat besar untuk pengembangan tanaman hias.
Ray menambahkan perjuangan tani tanaman hias semacam yg dilakukan di Desa Baturiti Tabanan tersebut diinginkan akan sanggup menyediakan tidak sedikit lapangan pekerjaan jadi bisa menambah taraf perekonomian masyarakat.
Sebagai informasi, Anthurium tergolong komoditas potensial yg dikembangkan Balitbangtan.
Bentuk bunga dan daun yg menawan dan adaptif pada iklim tropis menjadikan anthurium sebagai komoditas yg disukai konsumen di Bali.
Berbagai varietas unggul anthurium telah dihasilkan Balitbangtan dengan masing-masing keunggulan yg tidak sama diantaranya varietas Putri Gunung, Permata Hati, Jamrud, Violeta dan Red Sapphire.
Dengan bangkitnya gairah petani tanaman hias di Bali, Ray menginginkan transfer inovasi teknologi yg dihasilkan Balitbangtan bisa terhilirisasi dengan baik.
Sehingga, kesempatan terbukanya lapangan kerja terus tercipta sesuai andalan dan tujuan pemerintah. *(balitbangtan/st)r
0 Response to "Sektor Tanaman Hias membuka Peluang Usaha Baru Di Bali"
Post a Comment